Kamis, 01 November 2012

Hadist tentang anak didik



NAMA             : FARHAN
KELAS           : Kependidikan Islam IV.A
NIM                 : 1210201036


1. Hadist Tentang Anak Didik
حد ثنا هشام بن عمار حد ثنا صدقة بن خالد حدثنا عثمان بن ابى عاتكة عن علي بن يزيد عن القاسم عن ابي امامة قال قال رسول الله ص.م عليكم بهذا العلم قبل ان يقبض وقبضه ان يرفع  بين إصبعيه الوسطى والتى تلى الإبهام هكذا ثم قال العالم والمتعلم سريكان في الأجر فى سائر الناس    

Hadist Tentang Alat Pendidikan



Nama               : Hanifah Muslimah
Kelas               : KI-A/IV
NIM                : 1210201041

1. Pengertian Alat Pendidikan
            Secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Ahmad D. Marimba membagi alat pendidikan ke dalam tiga bagian:
(1) Alat-alat yang memberikan perlengkapan berupa kecakapan berbuat dan pengertian hafalan. Alat-alat ini dapat pula disebut alat-alat pembiasaan.
(2) Alat-alat untuk memberi pengertian, membentuk sikap, minat dan cara berfikir.
(3) Alat-alat yang membawa ke arah keheningan batin, kepercayaan dan pengarahan diri sepenuhnya kepada-Nya

Artikel Farhan



Belajar Adalah Salah Satu Alat Untuk Mensyukuri Nikmat Allah SWT
Oleh : Farhan[1]
 Syukur adalah pernyataan penerimaan atas apa yang diberikan Allah kepada kita, sebagai bentuk timbal balik dari nikmat yang telah diberikan kepada kita.
Kita biasanya baru memanjatkan syukur kalau telah mendapatkan rezeki besar, sukses meraih cita-cita, dan hal-hal yang diinginkan oleh manusia. Sehingga bermacam-macam forum tasyakur, kebanyakan hanya merupakan ungkapan kegembiraan yang disampaikan pada orang lain, itu memang baik, tapi ungkapan yang di nyatakan sangat memungkinkan dia riya(ingin dilihat orang lain), sum’ah(ingin dilihat orang lain) dari sesuatu yang mereka dapatkan dan inginkan. dalam pelaksanaan tasyakur ini harus hati-hati,
Dalam diri manusia terdapat rezeki yang telah disediakan oleh Allah SWT, kita ambil contoh adalah cara mensyukuri transferan ilmu dari seorang guru dengan peserta didik yang mereka bimbing, tetapi kita sering lupa untuk bersyukur kepada dzat yang menciptakan akal dan fikiran bagi manusia tersebut.
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwasanya seorang manusia dilahirkan ke dunia ini tidak memiliki apa-apa selain selain memiliki pendengaran, penglihatan dan hati. Nikmat tersebut seolah-olah di acuhkan oleh kita sebagai hamba yang seharusnya bersyukur atas apa yang telah diberikan dan di amanatkan pada kita, karena kemampuan mendengar adalah sebuah anugerah yang paling utama diberikan kepada manusia. Ketika kita lahir, kita telah di dengarkan suara Adzan, kemudian lambat laun kita diberikan anugerah yang kedua, yaitu penglihatan. Dengan penglihatan kita di suguhkan dengan keindahan seisi dunia ini yang tidak bisa manusia ciptakan sesempurna buatan yang Maha Sempurna, kemudian manusia diberikan sebuah hati/akal yang oleh karena itu kita bisa menimbang anatara baik dan buruk, halal dan haram, indah dan buruk,dll.
Banyak penyimpangan anugerah yang banyak dilakukan manusia, contohnya anugerah pendengaran, kita seharusnya membuka lebar-lebar untuk mendengarkan kebaikan, seperti mendengarkan ayat suci Al-Qur’an, kalimat tayyibah, dzikir, dll. Kemudian yang kedua adalah penyimpangan anugerah penglihatan, kita seharusnya penglihatan dipergunakan untuk melihat hal-hal yang baik, tapi yang saya lihat sekarang ini lebih suka melihat paha yang didiskon di stasiun tv nasional maupun internasional, naudzubillah. Penyimpangan anugerah yang ketiga adalah  anugerah hati/akal, yang seharusnya manusia diciptakan ini bisa bersyukur dengan hati yang telah diberikan, akhir-akhir ini yang saya lihat hati yang seharusnya menjadi tolak ukur untuk sesuatu yang baik dan buruk, halal dan haram, indah dan buruk, telah diabaikan dan tidak menjadikanya sebagai fungsi yang seharusnya dipergunakan.
Dalam sebuah pendidikan ataupun pembelajaran, tidak lepas dari motivasi. Motivasi adalah sesuatu yang memacu peserta didik agar mau belajar[2]. Namun dari realita yang sekarang terjadi di masyarakat adalah kuranganya rasa bersyukur yang besar terhadap sang maha pemotivasi, yaitu Allah SWT. Menurut saya, motivasi sangatlah penting karena dalam motivasi, seorang peserta didik bisa terdorong jiwanya dalam mencapai suatu derajat yang tinggi yang dijanjikan oleh Allah nanti kelak di akhirat, kemudian fungsi dalam motivasi selanjutnya adalah agar tingkah laku yang peserta didik lakukan selaras dengan syariat dan yang diajarkan oleh agama islam.
Dari semua yang saya paparkan diatas, intinya adalah belajar bersyukur itu penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam menuntut ilmu, semoga yang saya ulas diatas menjadi tolak ukur kita dalam mensyukuri apapun yang diberikan oleh Sang Maha peMotivasi. Amiin.


[1] Mahasiswa Kependidikan Islam Semester 4.a
[2] H. Moch Amar Khana S.Pdi, tanggal 12/03/2012