Belajar Adalah Salah Satu Alat
Untuk Mensyukuri Nikmat Allah SWT
Syukur adalah pernyataan penerimaan atas apa
yang diberikan Allah kepada kita, sebagai bentuk timbal balik dari nikmat yang
telah diberikan kepada kita.
Kita biasanya baru memanjatkan
syukur kalau telah mendapatkan rezeki besar, sukses meraih cita-cita, dan
hal-hal yang diinginkan oleh manusia. Sehingga bermacam-macam forum tasyakur,
kebanyakan hanya merupakan ungkapan kegembiraan yang disampaikan pada orang
lain, itu memang baik, tapi ungkapan yang di nyatakan sangat memungkinkan dia
riya(ingin dilihat orang lain), sum’ah(ingin dilihat orang lain) dari sesuatu
yang mereka dapatkan dan inginkan. dalam pelaksanaan tasyakur ini harus
hati-hati,
Dalam diri manusia
terdapat rezeki yang telah disediakan oleh Allah SWT, kita ambil contoh adalah
cara mensyukuri transferan ilmu dari seorang guru dengan peserta didik yang
mereka bimbing, tetapi kita sering lupa untuk bersyukur kepada dzat yang
menciptakan akal dan fikiran bagi manusia tersebut.
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan
bahwasanya seorang manusia dilahirkan ke dunia ini tidak memiliki apa-apa
selain selain memiliki pendengaran, penglihatan dan hati. Nikmat tersebut
seolah-olah di acuhkan oleh kita sebagai hamba yang seharusnya bersyukur atas
apa yang telah diberikan dan di amanatkan pada kita, karena kemampuan mendengar
adalah sebuah anugerah yang paling utama diberikan kepada manusia. Ketika kita
lahir, kita telah di dengarkan suara Adzan, kemudian lambat laun kita diberikan
anugerah yang kedua, yaitu penglihatan. Dengan penglihatan kita di suguhkan
dengan keindahan seisi dunia ini yang tidak bisa manusia ciptakan sesempurna
buatan yang Maha Sempurna, kemudian manusia diberikan sebuah hati/akal yang
oleh karena itu kita bisa menimbang anatara baik dan buruk, halal dan haram,
indah dan buruk,dll.
Banyak penyimpangan
anugerah yang banyak dilakukan manusia, contohnya anugerah pendengaran, kita
seharusnya membuka lebar-lebar untuk mendengarkan kebaikan, seperti
mendengarkan ayat suci Al-Qur’an, kalimat tayyibah, dzikir, dll. Kemudian yang
kedua adalah penyimpangan anugerah penglihatan, kita seharusnya penglihatan
dipergunakan untuk melihat hal-hal yang baik, tapi yang saya lihat sekarang ini
lebih suka melihat paha yang didiskon
di stasiun tv nasional maupun internasional, naudzubillah. Penyimpangan
anugerah yang ketiga adalah anugerah
hati/akal, yang seharusnya manusia diciptakan ini bisa bersyukur dengan hati
yang telah diberikan, akhir-akhir ini yang saya lihat hati yang seharusnya menjadi
tolak ukur untuk sesuatu yang baik dan buruk, halal dan haram, indah dan buruk,
telah diabaikan dan tidak menjadikanya sebagai fungsi yang seharusnya
dipergunakan.
Dalam sebuah pendidikan
ataupun pembelajaran, tidak lepas dari motivasi. Motivasi adalah sesuatu yang
memacu peserta didik agar mau belajar.
Namun dari realita yang sekarang terjadi di masyarakat adalah kuranganya rasa
bersyukur yang besar terhadap sang maha pemotivasi,
yaitu Allah SWT. Menurut saya, motivasi sangatlah penting karena dalam motivasi,
seorang peserta didik bisa terdorong jiwanya dalam mencapai suatu derajat yang
tinggi yang dijanjikan oleh Allah nanti kelak di akhirat, kemudian fungsi dalam
motivasi selanjutnya adalah agar tingkah laku yang peserta didik lakukan
selaras dengan syariat dan yang diajarkan oleh agama islam.
Dari semua yang saya
paparkan diatas, intinya adalah belajar bersyukur itu penting dalam kehidupan
sehari-hari, apalagi dalam menuntut ilmu, semoga yang saya ulas diatas menjadi
tolak ukur kita dalam mensyukuri apapun yang diberikan oleh Sang Maha
peMotivasi. Amiin.